Minggu, 26 Januari 2014
Jumat, 10 Januari 2014
Makna Alinea Pembukaan UUD 1945
Arti Dan Makna Alinea Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945
Pembukaan UUD 1945 yang telah
dirumuskan dengan padat dan khidmat dalam empat alinea, dimana setiap alinea
mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang
universal dan lestari. Mengandung nilai universal artinya mengandung
nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia,
sedangkan lestari artinya mampu menampung dinamika masyarakat dan akan tetap
menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap
setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
1.
Alinea Pertama
Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi: “Bahwa kemerdekaan itu ialah hal segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan perikeadilan” kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dan kuatnya motivasi bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan untuk merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera harus dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan.
Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi: “Bahwa kemerdekaan itu ialah hal segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan perikeadilan” kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dan kuatnya motivasi bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan untuk merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera harus dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan.
Maka dapat diketahui bahwa nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme yang dijiwai perikemanusiaan dan perikeadilan.
Oleh karena itu nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang anti
penindasan, baik penindasan bangsa atas bangsa (exploitation de nation par nation)
maupun penindasan manusia atas manusia (exploitation de l’homme par l’homme).
2.
Alinea Kedua
Yang berbunyi: “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakya Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”.
Yang berbunyi: “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakya Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”.
Kalimat
tersebut membuktikan adanya penghargaan atas perjuangnan bangsa Indonesia
selama ini dan menimbulkan kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat
dipisahkan dengan keadaan kemarin dan langkah sekarang akan menentukan keadaan
yang akan datang.
Negara yang
merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara bangsa (nation state)
yang bebas dari penjajahan maupun penindasan negara lain, serta berhak
menentukan segala kebijakannya berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya.
Disadari sepenuhnya bahwa kekuatan Indonesia untuk mencapai cita-cita
kemerdekaaanya adalah tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan semangat persatuan
bangsa dan kesatuan wilayah. Pluralisme yang ada bukanlah untuk mengedepankan
kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling mendukung guna membangun
kekuatan bersama. Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antar wilayah
yang beragam itulah yang merupakan sumber kekuatan Indonesia, sehingga
Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan tergantung pada dan negara lain
atau kekuatan lain.
Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut “Trisakti”, yaitu :
• berdaulat di bidang politik.
• berdikari di bidang ekonomi.
• berkepribadian di bidang kebudayaan.
Sedangkan adil dan makmur adalah kondisi kehidupan yang menjadi tujuan dalam mendirikan negara. Kemakmuran yang akan dibangun adalah kemakmuran untuk semua, kemakmuran untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan yang terdistribusi secara adil. Oleh karena itu dasar pengelolaan kesejahteraan tersebut harus berasaskan kekeluargaan yang bersumber pada prinsip kesederajadan dan kebersamaan. Tidak bisa tidak, demokrasi ekonomi dan demokrasi politik harus ditegakkan. Kondisi masyarakat yang sejahtera lahir dan batin itulah yang disebut sebagai Sosialisme Indonesia, yang tak lain adalah masyarakat Gotong Royong.
Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut “Trisakti”, yaitu :
• berdaulat di bidang politik.
• berdikari di bidang ekonomi.
• berkepribadian di bidang kebudayaan.
Sedangkan adil dan makmur adalah kondisi kehidupan yang menjadi tujuan dalam mendirikan negara. Kemakmuran yang akan dibangun adalah kemakmuran untuk semua, kemakmuran untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan yang terdistribusi secara adil. Oleh karena itu dasar pengelolaan kesejahteraan tersebut harus berasaskan kekeluargaan yang bersumber pada prinsip kesederajadan dan kebersamaan. Tidak bisa tidak, demokrasi ekonomi dan demokrasi politik harus ditegakkan. Kondisi masyarakat yang sejahtera lahir dan batin itulah yang disebut sebagai Sosialisme Indonesia, yang tak lain adalah masyarakat Gotong Royong.
3.
Alinea Ketiga
Yang berbunyi: “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.
Yang berbunyi: “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.
Pernyataan
ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materil
bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan
menjadi spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya menyatakan kemerdekaannya atas
berkah Allah Yang Maha Esa.
Dengan demikian bangsa Indonesia mendambakan
kehidupan yang berkesinambungan kehidupan materiil dan spritual, keseimbangan
dunia dan akhirat. Dalam alinea ketiga ini juga terkandung suatu pengakuan :
- Pengakuan Nilai
Relegius dalam pernyataan “ Atas berkat rahmat Allah Yang
Mahakuasa ...”
Mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai relegius,
Mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai relegius,
bahkan menjadi dasar negara (sila pertama)
Secara filosofis bangsa Indonesia
mengakui bahwa manusia adalah makhluk Tuhan
Yang Mahakuasa, sehingga
kemerdekaan negara Indonesia di samping
merupakan hasil jerih payah
perjuangan bangsa Indonesia juga yang
merupakan rahmat dari Tuhan Yang
Mahakuasa.
- Pengakuan Nilai Moral dalam pernyataan “ ...didorong oleh keinginan luhur
- Pengakuan Nilai Moral dalam pernyataan “ ...didorong oleh keinginan luhur
supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas...”
Mengandung makna bahwa negara dan hak kodrati adalah untuk segala
Mengandung makna bahwa negara dan hak kodrati adalah untuk segala
bangsa.
- Pernyataan Kembali Proklamasi yang tersimpul dalam kalimat “...maka rakyat
- Pernyataan Kembali Proklamasi yang tersimpul dalam kalimat “...maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya...”
Mengandung makna sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut naskah
Mengandung makna sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut naskah
proklamasi 17 agustus 1945.
4. Alinea Keempat
Yang berbunyi: “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.
Yang berbunyi: “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.
Dengan
rumusan yang panjang dan padat ini pada aline keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ini punya makna bahwa:
·
Negara Indonesia mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial
·
Keharusan adanya Undang-Undang Dasar
·
Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan
rakyat
·
Adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila,
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kamis, 09 Januari 2014
Artikel Buah Nanas
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Christopher Columbus (1451 – May 20, 1506) penjelajah berkebangsaan
Italia yang menjelajah ke dataran Amerika menemukan buah di kepulauan Guadalupe tahun 1493. Di
Guadalupe dan Amerika Selatan, telah
lama tumbuh. Columbus menyebutnya piña de indies yang berarti ”pine
of Indians” (cemara dari Indian). Penjelajah yang lain yaitu Ferdinand
Magellan yang berkebangsaan Portugis tercatat menemukan di Brizilia di tahun 1519, kemudian di tahun
1555, telah di ekspor ke Inggris.
Setelah itu kemudian secara cepat
menyebar ke India, Asia dan Hindia Barat (Indonesia). pertama kali masuk ke
Indonesia (daerah Jawa dan Sumatera) karena dibawa oleh para pelaut Spanyol dan
Portugal.
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4
jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar),
Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish
(daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar)
dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida).
Pada saat ini, telah tersebar ke
seluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa antara 300 LU dan 300 LS. Di
Indonesia, ditanam di kebun-kebun,
pekarangan, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat sinar matahari pada
ketinggian 1-1300 m dpl. Daerah penghasil
yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang dan Blitar.
Tanaman nanas dipanen setelah berumur
12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen
pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman
yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan
buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk
diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan
seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru.
Pengendalian hama dengan cara non kimiawi
dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang terserang
hama; dengan cara kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan
sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang
dianjurkan. Pengendalian penyakit dengan cara non kimiawi dilakukan dengan cara
perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan
memotong/mencabut tanaman yang sakit; (2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam
larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
Dengan kekayaannya seperti Kalium, Kalsium,
lodium, Sulfur, Khlor, Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim
Bromelin. Dengan kandungannya yang begitu banyak ternyata dapat membantu untuk
mengobati penyakit. Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk
melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein
di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah diserap tubuh. Nanas mempunyai
asam amino esensial dan non esensial untuk membantu memperkuat sistem imun
dalam tubuh, mengatasi kelelahan dan meningkatkan stamina dan energi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Siapa saja yang pertama kalinya
menemukan tanaman nanas?
2.
Apa saja jenis-jenis tanaman nanas?
3.
Dimana saja tanaman nanas dapat tumbuh?
4.
Kapan waktu yang tepat untuk nanas
berbuah?
5.
Bagaimana cara mengatasi hama dan
penyakit yang menyerang tanaman nanas?
6.
Apa saja manfaat yang terkandung dalam
buah nanas?
1.3 Tujuan
Saya mengangkat
tema ini untuk karya tulis saya karena saya bertujuan untuk memberikan
informasi bagi para pembaca untuk mengetahui seperti apa buah nanas yang kita
makan tersebut, dengan membaca karya tulis ini kiranya kita dapat mengetahui
apa saja manfaat yang terkandung dalam buah nanas dan hal lain tentang buah
nanas.
1.4 Manfaat
Dengan membaca karya tulis
yang saya buat ini sekiranya kita dapat mengetahui tentang buah nanas, jadi
kita tidak hanya memakannya saja tetapi kita tahu apa yang terkandung di dalam
buah nanas tersebut dan juga bagaimana asal usul nanas tersebut. Didalam karya
tulis ini mungkin ada kekurangan namun hanya ini yang dapat saya tulis dalam
karya tulis ini..
1.5 Metode Penelitian
Metode yang saya lakukan untuk menyusun
karya tulis ini dengan cara mengumpulkan data, saya mencari data dari internet
dan dari buku-buku yang membahas tentang nanas.
1.6 Kesulitan
Kesulitan yang saya
alami dalam membuat karya tulis ini pada saat saya mencari informasi karena
informasi yang saya dapat berbeda-beda, jadi saya berusaha untuk menggabungkan
data-data tersebut agar dapat di pahami oleh pembaca.
BAB II
ISI
A. Sejarah Buah Nanas
Di
Spanyol, pineapples disebut ananá atau ananás atau juga piňa
(dibaca ananya/ananyas/ pinya). Orang Amerika Hispanik
tetap menyebutnya piňa (seperti minuman piňacolada). Dalam
beberapa bahasa di Eropa termasuk Polish, German, French, Italian, Catalan dan
Swedish menggunakan sebutan A. Orang Tamil menyebutnya “Annachi
Pazham“. Di Bengali, disebut “anarosh“. Untuk orang Malayu, diketahui sebagai “” atau “nenas”.
Christopher
Columbus (1451 – May 20, 1506) penjelajah berkebangsaan Italia yang menjelajah
ke dataran Amerika menemukan buah di
kepulauan Guadalupe tahun 1493. Di Guadalupe dan Amerika Selatan, telah lama tumbuh.
Columbus
menyebutnya piña de indies yang berarti ”pine of Indians”
(cemara dari Indian). Salah satu suku di Amerika Selatan – Indian Guarani –
telah lama menanam untuk makanan. Suku
ini menyebut dengan nama naná
yang berarti ”buah yang sangat bagus”.
Penjelajah
yang lain yaitu Ferdinand Magellan yang berkebangsaan Portugis tercatat
menemukan di Brizilia di tahun 1519,
kemudian di tahun 1555, telah di ekspor
ke Inggris. Setelah itu kemudian secara
cepat menyebar ke India, Asia dan Hindia Barat (Indonesia). pertama kali masuk
ke Indonesia (daerah Jawa dan Sumatera) karena dibawa oleh para pelaut Spanyol
dan Portugal.
Pada
mulanya ditanam hanya sebagai tanaman pekarangan, tapi kemudian dibudidayakan
menjadi perkebunan (ditanam di lahan kering/tegalan). Dalam waktu yang relative
singkat, kemudian dibudidayakan di
berbagai Negara di dunia. bisa hidup
pada iklim tropik dan sub tropik.
Columbus
juga membawa beberapa bibit ke Eropa. Kemudian bangsa Spanyol membawanya ke
Filipina, Hawaii dan Guam. Di Hawaii dibawa dan diperkenalkan pada awal abad 19
dengan perkebunan komersil pertamanya di tahun 1886. berhasil dikembangkan di Eropa dengan
menggunakan hothouse/greenhouse (rumah kaca) di awal tahun 1720.
Jenis yang tumbuh di Eropa dari varietas
“Red Spanish”, “Hilo”, “Smooth Cayenne”, “St.
Michael”, “Kona Sugarloaf”, “Natal Queen”, dan “Pernambuco”.
Dalam
bahasa ilmiah, nama dari adalah A
Comosus. Kata A asalnya dari bahasa Tupi (Tupian Languages)
yang tinggal di daerah Rio de Janeiro, Brazil, Sementara kata Comosus
berarti “berumbai” (tufted) yang didasarkan pada bentuk tangkai/batang
buah yang mempunyai daun berumbai-rumbai.
B. Asal-usul Tanaman
Asal-usul Tanaman berasal dari Amerika tropis, yakni Brasil,
Argentina, dan Peru. Pada saat ini,
telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa antara
300 LU dan 300 LS. Di Indonesia, ditanam
di kebun-kebun, pekarangan, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat sinar
matahari pada ketinggian 1-1300 m dpl. Daerah penghasil yang terkenal di antaranya Subang, Bogor,
Riau, Palembang dan Blitar. Nanas
merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun, buah ini
berupa semak dengan daging buah berwarna kuning. Nanas juga merupakan tanaman
monokotil dan bersifat merumpun (bertunas anakan) :
1)
Daun
dan cabang Daunnya tingginya 50-150 cm, terdapat tunas merayap
pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya
melebar menjadi pelepah. Helaian daun berbentuk pedang, tebal, liat, panjang
80-120 cm, lebar 2-6 cm, ujung lancip menyerupai duri yang menghadap ke atas (ke arah ujung daun).
Pada beberapa varietas , durinya mulai lenyap, tetapi duri pada ujung daunnya
sering masih terlihat.
2)
Bunga
Tanaman berbunga pada ujung batang dan
hanya sekali berbunga yang arahnya tegak ke atas. Sebenarnya bunga bersifat majemuk dan terdiri dari lebih 200
kuntum bunga yang tidak bertangkai. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai
buah utama, kemudian mengembang menjadi buah majemuk yang enak dimakan. Daun
kelopak dari setiap kuntum bunga, yang dikenal sebagai mata, masih jelas
meninggalkan bekas pada buah tersebut. Bunganya adalah bunga sempurna yang
mempunyai tiga kelopak (sepalum), tiga mahkota (petalum), enam benang sari, dan
sebuah putik dengan stigma bercabang tiga. Tanaman menyerbuk silang dengan perantaraan burung
kicau/penyanyi (burung prenjak) dan lebah. Tanaman sebenarnya tidak bersifat musiman, tetapi
dapat berbunga setiap saat.
3)
Buah merupakan buah majemuk yang disebut sinkarpik
atau coenocarpium. Di atas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti
pilin yang disebut mahkota (crown).
4)
Akar
Tanaman hanya berakar serabut dan mengandung cukup banyak air. Akar dangkal dan tersebar luas.
C.
Jenis
Tanaman
Klasifikasi tanaman nanas adalah:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr
Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak,
terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A.
braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B.
Smith, dan A. ananassoides (Bak) L.B. Smith. Berdasarkan habitus
tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu :
Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri
tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil,
berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun
panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar
nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen.
Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan
Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam
varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang
dan Palembang.
D. Manfaat Buah Nanas
Buah tropis ini ternyata
memiliki segudang manfaat bagi tubuh kita. Berasal dari nama nanas ini
merupakan nama yang berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang
bermakna “buah yang sangat baik”. Dari arti hal tersebut kita sudah dapat
menyimpulkan bahwa buah ini mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh kita. Dari
buah tersebut hampir 90% mengandung air di dalamnya. Dengan kekayaannya seperti
Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, Khlor, Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E
serta Enzim Bromelin.[1]
Dengan kandungannya yang begitu banyak ternyata dapat membantu untuk mengobati
penyakit.
Ø Membantu pencernaan/mengobati luka
Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk
melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein
di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah diserap tubuh. Bromelain membantu
penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan/peradangan di dalam tubuh. Untuk
itu, bagi pasien yang telah menjalani operasi sangat dianjurkan untuk mengonsumsi
buah nanas. Berfungsi sebagai pembersih. Manfaat nanas sebagai pembersih ini
juga diperoleh dari adanya enzim bromelain yang dapat membantu agar kadar asam
dalam darah menjadi seimbang. Nanas juga dapat mengurangi kadar air yang
berlebih dari dalam tubuh sehingga dapat membantu menyembuhkan penyakit Edema.
Ø Memperkuat sistym imun
Nanas mempunyai asam amino esensial
dan non esensial untuk membantu memperkuat sistem imun dalam tubuh, mengatasi
kelelahan dan meningkatkan stamina dan energi. Zat valine dan leucine yang
terdapat di dalam nanas juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan dan
memperbaiki jaringan otot. Zat ini termasuk salah satu zat esensial yang
diperlukan untuk mempertahankan kadar energi tubuh kita. Zat amino non
esensial, proline, penting untuk mempertahankan fungsi sendi dan tendon serta
menguatkan otot jantung. Selain itu, nanas mengandung cystine yang berguna
untuk pembentukan kulit dan rambut kita. Cystine juga membantu memperlambat
proses penuaan dini.
Ø Menurunkan berat badan
Buah nanas ternyata dapat
melangsingkan tubuh dan cukup baik digunakan untuk program diet. Caranya adalah
sediakan 1 buah nanas yang tidak terlalu matang, kupas lalu cuci bersih. Potong
seperlunya lalu dijus atau diparut, kemudian peras airnya. Minum perasan air
ini tanpa campuran apapun, lakukan dua kali sehari.
E.
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan buah nanas:
- Daun Nanas (cuci bersih, ditumbuk halus, balurkan pada yang sakit): Untuk luka bakar, gatal dan bisul
- Ketombe: Sediakan 1/4 buah nanas masak. Kupas kulitnya, lalu parut, peras, dan saring. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis dan aduk sampai rata. Gunakan ramuan ini untuk menggosok kulit kepala yang berketombe. Lakukan malam sebelum tidur. Keesokan paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
- Peradangan kulit: sediakan 1/2 buah nanas yang telah masak. Kupas kulitnya, lalu parut. Hasil parutannya dipakai untuk menggosok kulit yang bersisik dan mengelupas. Lakukan sekali sehari, malam sebelum tidur. Keesokan paginya baru dicuci bersih. Lakukan setiap hari.
- Sembelit: minum air perasan dari 3 buah nanas, namun pilihlah buah yang belum matang benar dan agak sedikit asam.
F.
Efek Samping Buah
Nanas
Ternyata juga ada efek samping dari buah
nanas yaitu :
1.
Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau
sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Karena itu, nanas dapat
digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan hamil
dilarang mengkonsumsi nanas muda.
2.
memicu rematik. Di dalam saluran cerna, buah
nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini bisa memicu kekambuhan rematik gout.
Penderita rematik dan radang sendi dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
3.
meningkatkan gula darah. Buah nanas masak
mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Jadi, bagi penderita diabetes,
sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
4.
menimbulkan rasa gatal. Terkadang sehabis
makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal. Untuk menghindarinya, sebelum
dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air garam. Sederhana bukan?
G. Syarat Tumbuh
1.
Iklim
1) Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan
iklim basah maupun kering, baik tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A
terdapat di daerah yang amat basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D
(daerah sedang), E (daerah agak kering) dan F (daerah kering).
2) Pada umumnya tanaman nanas ini toleran
terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar
1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan
salju karena rendahnya suhu.
3) Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik
dengan cahaya matahari rata-rata 33- 71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan
angka tahunan rata-rata 2000 jam.
4) Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman
nanas adalah 23-32 derajat C, tetapijuga dapat hidup di lahan bersuhu rendah
sampai 10 derajat C.
2.
Media
Tanam
1) Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang
digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih
cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah.
2) Derajat keasaman yang cocok adalah dengan
pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan
tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau
lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium,
Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
3) Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan
tanaman nanas untuk penyerapan unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya.
Akan tetapi kandungan air dalam tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang).
Hal yang harus diperhatian adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab
tanaman yang terendam akan sangat mudah terserang busuk akat.
4)
Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dalam penanaman nanas, namun nanas
sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada air
yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.
3. Ketinggian Tempat
Nanas
cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.
H. Agroekonomi
Tanaman
Agroekonomi Tanaman menghendaki dataran rendah hingga dataran
tinggi 1.200 m dpl. Tanaman ini tidak tahan terhadap salju, tetapi tahan sekali
terhadap kekeringan. Namun, tanaman lebih senang terhadap tanah subur, daerah
beriklim basah dengan curah hujan 1000-2500 mm per tahun. Tanamn tahan terhadap
tanah asam yang mempunyai pH 3-5, tetapi paling baik adalah pH tanah natara
5-6,5. Oleh karena itu, tanaman bagus
pula dikembangkan di lahan gambut. Tanaman
dapat tumbuh di tempat terbuka, tetapi dapat pula tumbuh subur di tempat
ternaungi pohon besar. Namun, di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari
terik, buahnya sering hangus. Di daerah beriklimkering (4-6 bulan kering),
tanamn masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanh antara 50-150cm. Hal ini
disebabkan akarnya dangkal, tetapi tanaman mampu menyimpan air. Budi Daya
tanaman ditanam dengan sistem dua-dua
baris. Tiap baris pada jarak 60 cm x 60 cm dan jarak antarbaris 150 cm. Namun, dapat pula ditanam pada jarak 30 – 40 cm. Semakin
rapat jarak tanamnya, buah yang dihasilkan semakin kecil. Untuk kebutuhan
industri pengalengan (canning) biasanya diperlukan buah berukuran kecil (jarak
tanam 30 cm x 40 cm) silindris.[2]
I. Pedoman Budidaya
1. Pembibitan
Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan
oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan
generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas
buah, mahkota buah dan stek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan
dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal
dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan
penyakit.
1) Persyaratan Benih
Bibit yang baik harus mempunyai
daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah
diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam
pengangkutan terutama untuk bibit stek batang. Tunas batang dan stek batang.
2) Penyiapan Benih
Benih nanas dari biji
(generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus dan beberapa
jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan
biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus:
tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas
akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas
akar relatif pendek. Cara
vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang
dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri
tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas
batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas
dan ukuran tunas yang bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara
vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari
mata tunas yang non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril
dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan
mudah dalam pengangkutan. Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan
menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas
batang: memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah
panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal
pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah
itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke
tempat penanaman langsung segera ditanam. Untuk penyiapan bibit nanas dari
stek, langkah pertama yang dilakukan adalah memotong batang nanas yang sudah
dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian
yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam.
Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut,
ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya
dibungkus dengan humus lembab. Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan
luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara
44.000-77.000 bibit tanaman per Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas,
kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi
(jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang mangkus
ditanami 80%. Atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan
jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta
api adalah 150 cm.[3]
3)
Teknik Penyemaian
Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan
khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung
(misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan
akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan
jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan
sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik
tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar.
Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan.
Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau
pasir dengan pupuk kandang halus (1:1), Kemudian semprotkan larutan MiG-6PLUS
(dosis 10ml MiG-6PLUS : air 1 liter), merata pada media semai, cukup untuk
7,5-10M2. Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian
perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
4) Pemeliharan Pembibitan
Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala
dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit
tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan
perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida
dapat dilakukan jika diperlukan.
5)
Pemindahan
Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30
cm atau berumur 3-5 bulan.
2. Pengolahan
Media Tanam
1.
Persiapan
Penanaman
nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan
pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan
membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada
awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman
nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang
diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan
tanah dan ekologi pertumbuhannya.
2.
Pembukaan Lahan
Untuk
membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon
atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah
pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40
cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan
tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar matang dan
siap ditanami.
3.
Pembentukan Bedengan
Pembentukan
bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya
yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara
meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan
pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan
selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai
dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
4.
Pengapuran
Derajat
kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran
tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya
dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama
tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan
pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan,
setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
5.
Pemupukan
Dalam
penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per
hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau
dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK danurea.
Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan
selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk
perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan
dengan perangsang pembungaan.
3. Teknik
Penanaman
1) Penentuan
Pola Tanam
Pola
tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan
waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada
beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak
tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam
barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua
dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan
dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar
barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem
baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi
dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm
dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3
barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm
dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
2) Pembuatan
Lubang Taman
Pembuatan
lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran
lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul,
tugal atau alat lain.
3) Cara
Penanaman
Penanaman
yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1)
membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2)
mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang
tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah
ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh
dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan
penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan
terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah
busuk.
4. Pemeliharaan
Tanaman
1)
Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan karena
tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas
diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan
teknis penanaman atau faktor bibit.
2)
Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
3)
Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
4)
Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
5)
Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan urea per hektar.
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan urea per hektar.
J. Hama
dan Penyakit
1. Hama
1.
Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
Ciri: kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu
betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva;
bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh
tertutup bulu-bulu halus pendek.
Gejala:menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang terserang hama; (2) kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Gejala:menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang terserang hama; (2) kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
2.
Kumbang
(Carpophilus hemipterus L.)
Ciri:
berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan,
berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.
Gejala: menyerang tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri).
Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
Gejala: menyerang tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri).
Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
3.
Lalat buah (Atherigona sp.)
Ciri: Lalat
berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi
larva berwarna putih.
Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah; (2) kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah; (2) kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
4.
Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
Ciri:
Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat,
dan bermata besar.
Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat
serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
Pengendalian: (1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang; (2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yang dianjurkan.
Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat
serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
Pengendalian: (1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang; (2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yang dianjurkan.
5.
Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
Ciri:Serangga
berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih
kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga
menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
6.
Ulat buah (Tmolus echinon L)
Ciri:
Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup
rambut halus dan kepalanya kecil.
Gejala: menyerang buah nanas dengan cara menggerek dan membuat lubang yang menyebabkan buah berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat.
Pengendalian: dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Gejala: menyerang buah nanas dengan cara menggerek dan membuat lubang yang menyebabkan buah berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat.
Pengendalian: dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
7.
Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar dan
kutu tepung jeruk juga kadang-kadang menyerang tanaman nanas.
2. Penyakit
1) Busuk hati dan Busuk Akar
1) Busuk hati dan Busuk Akar
Penyebab:
cendawan Phytophthora parasitica Waterh dan P. cinnamomi Rands.
Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root
rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yang
mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan
organik dan kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.
Gejala:pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnyanekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.
Pengendalian: (1) non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut tanaman yang sakit; (2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
Gejala:pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnyanekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.
Pengendalian: (1) non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut tanaman yang sakit; (2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
2) Busuk Pangkal
Penyebab:cendawan
Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C.
Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu
tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan dan
tanah.
Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan
melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka mekanis; (2) kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.
Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan
melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka mekanis; (2) kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.
3) Penyakit Lain
Penyakit adalah busuk
bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom,
busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang
belum diketahui secara pasti jenisnya.
Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit.
Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit.
3. Gulma
Penurunan produksi nanas
dapat disebabkan oleh banyak dan dominannya gulma karena pemberian mulsa yang
kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur.
K. Panen
1. Ciri
dan Umur Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas
berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang
berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah
setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen
setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri
buah nanas yang siap dipanen:
a) Mahkota buah terbuka.
b) Tangkai ubah mengkerut.
c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d) Warna bagian dasar buah kuning.
e) Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
a) Mahkota buah terbuka.
b) Tangkai ubah mengkerut.
c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d) Warna bagian dasar buah kuning.
e) Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
2. Periode
Panen
Tanaman nanas dipanen
setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai
tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah
yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena
pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar
seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai
penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru.[4]
L. Pasca
Panen
Buah nanas termasuk
komoditi buah yang mudah rusak, susut dan cepat busuk. Oleh karena itu, setelah
panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai.
1.
Pengumpulan
Setelah panen dilakukan
pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.
2.
Penyortiran dan
Penggolongan
Kegiatan sortasi dimulai
dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara tersendiri
dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk dan ukuran
yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.
3.
Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan jika
harga turun, sehingga untuk menunggu harga naik maka dilakukan penyimpanan.
Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam ruangan dingin yang suhunya
sekitar 5 derajat C.
4.
Pengemasan dan
Pengangkutan
Kegiatan pengemasan dimulai
dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari pemeraman, lalu dipilih (sortasi)
berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian buah nanas dibungkus
dengan kertas pembungkus lalu dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu atau
dos karton bergelombang. Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x 30 cm yang diberi
lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas
secara teratur pada alat pengangkutan, buah nanas diangkut dan dipasarkan ke
tempat pemasaran.[5]
M. Sekilas Info
Mitos Makan Nanas dan Timun
bagi Wanita Banyak wanita yang tidak mau makan sedikitpun buah nanas karena
dianggap penyebab dari masalah kewanitaan, diantaranya dianggap sebagai
penyebab keputihan dan keguguran. Mitos ini berawal dari pendapat bahwa nanas,
khususnya nanas muda memiliki sifat antelmintik dan abortivum yang berpotensi
menimbulkan kontraksi pada kandungan. Selain itu diduga kandungan air pada
nanas diduga dapat menyebabkan keputihan. Tapi apakah wacana diatas benar?
Perlu diketahui bahwa buah nanas yang kita kenal sebagai musuh wanita itu
banyak mengandung vitamin dan serat yang baik untuk pencernaan. Kandungan asam
amino triptophan juga juga berfungsi merelaksasikan otak dan mengurangi depresi
selain itu kandungan antioksidan dan beta karoten yang ada pada nanas juga
mampu menyeimbangkan konsentrasi glutation tereduksi sehingga dapat mencegah
reaksi oksidasi lipid yang menyebabkan katarak. Sedangkan timun mengandung
fosfor, kalsium, sapronin, protein, lemak, Selain itu, timun juga mengandung
flavonoid dan polifenol sebagai anti radang serta mengandung asam malonat yang
berfungsi menekan gula agar tidak berubah menjadi lemak, yang baik untuk
mengurangi berat badan. Timun juga mengandung kukurbitasin C, yang berkhasiat
untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit hepatitis. Lalu apa
hubungan kandungan vitamin dan kandungan gizi yang telah disebutkan diatas
dengan keputihan? Jawabannya jelas, tidak ada. Keputihan adalah keluarnya
cairan berlebihan dari vagina yang terkadang disertai rasa gatal, nyeri, rasa
terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk, dan menimbulkan rasa
nyeri sewaktu berkemih. Warna cairan keputihan bervariasi, mulai dari putih,
kekuningan, abu-abu, dengan konsistensi cair hingga kental atau bahkan
berbentuk seperti susu. Bau dari keputihan pun beragam, dapat tanpa bau, berbau
telur busuk, bahkan anyir seperti daging ikan mentah. Keputihan bisa disebabkan
oleh jamur maupun bakteri yang bersemayam dalam vagina atau disebabkan karena
perubahan hormon dalam tubuh. Untuk enghindari keputihan tersebut tentunya anda
wajib menjaga daerah kewanitaan anda. Diantaranya dengan mengguyur air dari
bagian vagina dari atas ke bawah, sering mengganti celana dalam, dan sangat
dianjurkan setelah buang air besar atau kecil daerah vagina langsung di lap
dengan handuk kecil yang kering. Hal ini bertujuan untuk menghindari kondisi
daerah kewanitaan kita terlalu lembab, karena kondisi lembab sangat bagus untuk
perkembangan jamur.
BAB III
PENUTUP
v Kesimpulan
Setelah
selesai menulis karya tulis ini kita dapat menyimpulkan bahwa buah nanas itu
memiliki banyak kandungan yang khasiatnya dapat bermanfaat bagi tubuh kita,
antara lain dapat Membantu pencernaan/mengobati luka, Memperkuat
sistym imun, dan Menurunkan berat badan. Namun buah nanas juga memiliki
efek samping yang perlu kita ketahui.
Buah
nanas banyak dibudidayakan orang karena penanaman buah nanas tidak terlalu
sulit bagi yang terbiasa mengelola tanaman, jika ingin membudidayakan tanaman
buah nanas dapat mempelajari cara penanamannya pada seseorang yang ahli atau
terbiasa menanam tumbuhan nanas agar hasil yang di dapatkan memuaskan.
v Saran
Setelah menulis karya tulis ini saya pribadi dapat
mengetahui banyak hal tentang buah nanas. Ternyata buah nanas itu dapat berguna
untuk tubuh kita. Banyak orang yang mengira buah nanas itu dapat membuat
keputihan terutama pada wanita dan juga buah nanas di anggap dapat membuat
gatal. Memang benar buah nanas dapat membuat gatal tetapi jika kita
mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak.
Buah nanas
bukan sebagai penyebab keputihan bagi wanita, keputihan pada wanita diakibatkan
karena bakteri dan jamur yang berkembang biak pada daerah kewanitaan yang
lembab. Jadi buah nanas bukanlah penyebab dari keputihan pada wanita. Jadi
sebaiknya kita jangan mengetahui akibat memakan buah nanas saja tetapi kita
juga harus tahu manfaat yang terkandung dalam buah nanas.
DAFTAR
PUSTAKA
1. AAK.
1998. Bertanam Pohon Buah-buahan. Yogyakarta : Kanisius.
2. Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura
Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia Press
(UI-Press).
3. Badan
Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan
Tanaman Pangan dan Holtikultura. Yogyakarta : Kanisius.
4. E.W.M.,
Verheij & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II;
Buah-buahan Yang Dapat Dimakan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama dan Prosea Indonesia & European
Commission.
6. Natawidjaja, P. Suparman. 1983.
Mengenal Buah-buahan yang Bergizi. Jakarta : Pustaka Dian.
Langganan:
Postingan (Atom)