Jumat, 10 Januari 2014

Memory SMA





Makna Alinea Pembukaan UUD 1945

Arti Dan Makna Alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan dengan padat dan khidmat dalam empat alinea, dimana setiap alinea mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari. Mengandung nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. 

1. Alinea Pertama
       Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi: “Bahwa kemerdekaan itu ialah hal segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan perikeadilan” kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dan kuatnya motivasi bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan untuk merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera harus dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan.
Maka dapat diketahui bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang dijiwai perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang anti penindasan, baik penindasan bangsa atas bangsa (exploitation de nation par nation) maupun penindasan manusia atas manusia (exploitation de l’homme par l’homme).
2. Alinea Kedua
     Yang berbunyi: “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakya Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”.
Kalimat tersebut membuktikan adanya penghargaan atas perjuangnan bangsa Indonesia selama ini dan menimbulkan kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dengan keadaan kemarin dan langkah sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang.
Negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara bangsa (nation state) yang bebas dari penjajahan maupun penindasan negara lain, serta berhak menentukan segala kebijakannya berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya. Disadari sepenuhnya bahwa kekuatan Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaaanya adalah tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan semangat persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Pluralisme yang ada bukanlah untuk mengedepankan kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling mendukung guna membangun kekuatan bersama. Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antar wilayah yang beragam itulah yang merupakan sumber kekuatan Indonesia, sehingga Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan tergantung pada dan negara lain atau kekuatan lain.
      Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut “Trisakti”, yaitu :
• berdaulat di bidang politik.
• berdikari di bidang ekonomi.
• berkepribadian di bidang kebudayaan.
        Sedangkan adil dan makmur adalah kondisi kehidupan yang menjadi tujuan dalam mendirikan negara. Kemakmuran yang akan dibangun adalah kemakmuran untuk semua, kemakmuran untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan yang terdistribusi secara adil. Oleh karena itu dasar pengelolaan kesejahteraan tersebut harus berasaskan kekeluargaan yang bersumber pada prinsip kesederajadan dan kebersamaan. Tidak bisa tidak, demokrasi ekonomi dan demokrasi politik harus ditegakkan. Kondisi masyarakat yang sejahtera lahir dan batin itulah yang disebut sebagai Sosialisme Indonesia, yang tak lain adalah masyarakat Gotong Royong.

3. Alinea Ketiga
      Yang berbunyi: “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.
Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan menjadi spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya menyatakan kemerdekaannya atas berkah Allah Yang Maha Esa.
 Dengan demikian bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang berkesinambungan kehidupan materiil dan spritual, keseimbangan dunia dan akhirat. Dalam alinea ketiga ini juga terkandung suatu pengakuan :
- Pengakuan Nilai Relegius dalam pernyataan “ Atas berkat rahmat Allah Yang  
   Mahakuasa ...”
   Mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai relegius,  
   bahkan menjadi dasar negara (sila pertama) Secara filosofis bangsa Indonesia
   mengakui bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Mahakuasa, sehingga
   kemerdekaan negara Indonesia di samping merupakan hasil jerih payah
   perjuangan bangsa Indonesia juga yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang
   Mahakuasa.
- Pengakuan Nilai Moral dalam pernyataan “ ...didorong oleh keinginan luhur
   supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas...” 
   Mengandung makna bahwa negara dan hak kodrati adalah untuk segala
   bangsa.
- Pernyataan Kembali Proklamasi yang tersimpul dalam kalimat “...maka rakyat
   Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya...” 
   Mengandung makna sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut naskah
   proklamasi  17 agustus 1945.

4. Alinea Keempat
      Yang berbunyi: “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.
Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada aline keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ini punya makna bahwa:
·         Negara Indonesia mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
·         Keharusan adanya Undang-Undang Dasar
·         Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat
·         Adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.





DAFTAR  PUSTAKA




Kamis, 09 Januari 2014

Artikel Buah Nanas



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
 Christopher Columbus (1451 – May 20, 1506) penjelajah berkebangsaan Italia yang menjelajah ke dataran Amerika menemukan buah  di kepulauan Guadalupe  tahun 1493. Di Guadalupe dan Amerika Selatan,  telah lama tumbuh. Columbus menyebutnya piña de indies yang berarti ”pine of Indians” (cemara dari Indian). Penjelajah yang lain yaitu Ferdinand Magellan yang berkebangsaan Portugis tercatat menemukan  di Brizilia di tahun 1519, kemudian di tahun 1555,  telah di ekspor ke Inggris. Setelah itu  kemudian secara cepat menyebar ke India, Asia dan Hindia Barat (Indonesia). pertama kali masuk ke Indonesia (daerah Jawa dan Sumatera) karena dibawa oleh para pelaut Spanyol dan Portugal.
           Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida).
          Pada saat ini,  telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa antara 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia,  ditanam di kebun-kebun, pekarangan, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-1300 m dpl. Daerah penghasil  yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang dan Blitar.
         Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru.
   Pengendalian hama dengan cara non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang terserang hama; dengan cara kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan. Pengendalian penyakit dengan cara non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut tanaman yang sakit; (2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
    Dengan kekayaannya seperti Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, Khlor, Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin. Dengan kandungannya yang begitu banyak ternyata dapat membantu untuk mengobati penyakit. Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah diserap tubuh. Nanas mempunyai asam amino esensial dan non esensial untuk membantu memperkuat sistem imun dalam tubuh, mengatasi kelelahan dan meningkatkan stamina dan energi.  






1.2  Rumusan Masalah
1.     Siapa saja yang pertama kalinya menemukan tanaman nanas?
2.     Apa saja jenis-jenis tanaman nanas?
3.     Dimana saja tanaman nanas dapat tumbuh?
4.     Kapan waktu yang tepat untuk nanas berbuah?
5.     Bagaimana cara mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman nanas?
6.     Apa saja manfaat yang terkandung dalam buah nanas?


1.3  Tujuan
Saya mengangkat tema ini untuk karya tulis saya karena saya bertujuan untuk memberikan informasi bagi para pembaca untuk mengetahui seperti apa buah nanas yang kita makan tersebut, dengan membaca karya tulis ini kiranya kita dapat mengetahui apa saja manfaat yang terkandung dalam buah nanas dan hal lain tentang buah nanas.

1.4  Manfaat
Dengan membaca karya tulis yang saya buat ini sekiranya kita dapat mengetahui tentang buah nanas, jadi kita tidak hanya memakannya saja tetapi kita tahu apa yang terkandung di dalam buah nanas tersebut dan juga bagaimana asal usul nanas tersebut. Didalam karya tulis ini mungkin ada kekurangan namun hanya ini yang dapat saya tulis dalam karya tulis ini..


1.5  Metode Penelitian
Metode yang saya lakukan untuk menyusun karya tulis ini dengan cara mengumpulkan data, saya mencari data dari internet dan dari buku-buku yang membahas tentang nanas.



1.6  Kesulitan
Kesulitan yang saya alami dalam membuat karya tulis ini pada saat saya mencari informasi karena informasi yang saya dapat berbeda-beda, jadi saya berusaha untuk menggabungkan data-data tersebut agar dapat di pahami oleh pembaca.








BAB II
ISI

A.      Sejarah Buah  Nanas

Di Spanyol, pineapples disebut ananá atau ananás atau juga piňa (dibaca ananya/ananyas/ pinya). Orang Amerika Hispanik tetap menyebutnya piňa (seperti minuman piňacolada). Dalam beberapa bahasa di Eropa termasuk Polish, German, French, Italian, Catalan dan Swedish menggunakan sebutan A. Orang Tamil menyebutnya “Annachi Pazham“. Di Bengali, disebut “anarosh“. Untuk orang Malayu,  diketahui sebagai “” atau “nenas”.
Christopher Columbus (1451 – May 20, 1506) penjelajah berkebangsaan Italia yang menjelajah ke dataran Amerika menemukan buah  di kepulauan Guadalupe  tahun 1493. Di Guadalupe dan Amerika Selatan,  telah lama tumbuh.
Columbus menyebutnya piña de indies yang berarti ”pine of Indians” (cemara dari Indian). Salah satu suku di Amerika Selatan – Indian Guarani – telah lama menanam  untuk makanan. Suku ini menyebut  dengan nama naná yang berarti ”buah yang sangat bagus”.
Penjelajah yang lain yaitu Ferdinand Magellan yang berkebangsaan Portugis tercatat menemukan  di Brizilia di tahun 1519, kemudian di tahun 1555,  telah di ekspor ke Inggris. Setelah itu  kemudian secara cepat menyebar ke India, Asia dan Hindia Barat (Indonesia). pertama kali masuk ke Indonesia (daerah Jawa dan Sumatera) karena dibawa oleh para pelaut Spanyol dan Portugal.
Pada mulanya ditanam hanya sebagai tanaman pekarangan, tapi kemudian dibudidayakan menjadi perkebunan (ditanam di lahan kering/tegalan). Dalam waktu yang relative singkat,  kemudian dibudidayakan di berbagai Negara di dunia.  bisa hidup pada iklim tropik dan sub tropik.
Columbus juga membawa beberapa bibit ke Eropa. Kemudian bangsa Spanyol membawanya ke Filipina, Hawaii dan Guam. Di Hawaii dibawa dan diperkenalkan pada awal abad 19 dengan perkebunan komersil pertamanya di tahun 1886.  berhasil dikembangkan di Eropa dengan menggunakan hothouse/greenhouse (rumah kaca) di awal tahun 1720. Jenis  yang tumbuh di Eropa dari varietas “Red Spanish”, “Hilo”, “Smooth Cayenne”, “St. Michael”, “Kona Sugarloaf”, “Natal Queen”, dan “Pernambuco”.
Dalam bahasa ilmiah, nama dari  adalah  A Comosus. Kata A asalnya dari bahasa Tupi (Tupian Languages) yang tinggal di daerah Rio de Janeiro, Brazil, Sementara kata Comosus berarti “berumbai” (tufted) yang didasarkan pada bentuk tangkai/batang buah yang mempunyai daun berumbai-rumbai.


B.     Asal-usul Tanaman
Asal-usul Tanaman  berasal dari Amerika tropis, yakni Brasil, Argentina, dan Peru. Pada saat ini,  telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa antara 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia,  ditanam di kebun-kebun, pekarangan, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-1300 m dpl. Daerah penghasil  yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang dan Blitar. Nanas  merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun, buah ini berupa semak dengan daging buah berwarna kuning. Nanas juga merupakan tanaman monokotil dan bersifat merumpun (bertunas anakan) :
1)   Daun dan cabang Daunnya tingginya 50-150 cm, terdapat tunas merayap pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah. Helaian daun berbentuk pedang, tebal, liat, panjang 80-120 cm, lebar 2-6 cm, ujung lancip menyerupai duri yang menghadap ke atas (ke arah ujung daun). Pada beberapa varietas , durinya mulai lenyap, tetapi duri pada ujung daunnya sering masih terlihat.
2)   Bunga Tanaman  berbunga pada ujung batang dan hanya sekali berbunga yang arahnya tegak ke atas. Sebenarnya bunga  bersifat majemuk dan terdiri dari lebih 200 kuntum bunga yang tidak bertangkai. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai buah utama, kemudian mengembang menjadi buah majemuk yang enak dimakan. Daun kelopak dari setiap kuntum bunga, yang dikenal sebagai mata, masih jelas meninggalkan bekas pada buah tersebut. Bunganya adalah bunga sempurna yang mempunyai tiga kelopak (sepalum), tiga mahkota (petalum), enam benang sari, dan sebuah putik dengan stigma bercabang tiga. Tanaman  menyerbuk silang dengan perantaraan burung kicau/penyanyi (burung prenjak) dan lebah. Tanaman  sebenarnya tidak bersifat musiman, tetapi dapat berbunga setiap saat.
3)   Buah  merupakan buah majemuk yang disebut sinkarpik atau coenocarpium. Di atas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti pilin yang disebut mahkota (crown).
4)   Akar Tanaman hanya berakar serabut dan mengandung cukup banyak air. Akar  dangkal dan tersebar luas.
C.      Jenis Tanaman
Klasifikasi tanaman nanas adalah:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr
Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B. Smith, dan A. ananassoides (Bak) L.B. Smith. Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang.

D.      Manfaat Buah Nanas

Buah tropis ini ternyata memiliki segudang manfaat bagi tubuh kita. Berasal dari nama nanas ini merupakan nama yang berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna “buah yang sangat baik”. Dari arti hal tersebut kita sudah dapat menyimpulkan bahwa buah ini mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh kita. Dari buah tersebut hampir 90% mengandung air di dalamnya. Dengan kekayaannya seperti Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, Khlor, Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin.[1] Dengan kandungannya yang begitu banyak ternyata dapat membantu untuk mengobati penyakit.
Ø  Membantu pencernaan/mengobati luka
Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah diserap tubuh. Bromelain membantu penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan/peradangan di dalam tubuh. Untuk itu, bagi pasien yang telah menjalani operasi sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah nanas. Berfungsi sebagai pembersih. Manfaat nanas sebagai pembersih ini juga diperoleh dari adanya enzim bromelain yang dapat membantu agar kadar asam dalam darah menjadi seimbang. Nanas juga dapat mengurangi kadar air yang berlebih dari dalam tubuh sehingga dapat membantu menyembuhkan penyakit Edema.


Ø  Memperkuat sistym imun
Nanas mempunyai asam amino esensial dan non esensial untuk membantu memperkuat sistem imun dalam tubuh, mengatasi kelelahan dan meningkatkan stamina dan energi. Zat valine dan leucine yang terdapat di dalam nanas juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan otot. Zat ini termasuk salah satu zat esensial yang diperlukan untuk mempertahankan kadar energi tubuh kita. Zat amino non esensial, proline, penting untuk mempertahankan fungsi sendi dan tendon serta menguatkan otot jantung. Selain itu, nanas mengandung cystine yang berguna untuk pembentukan kulit dan rambut kita. Cystine juga membantu memperlambat proses penuaan dini.
Ø  Menurunkan berat badan
Buah nanas ternyata dapat melangsingkan tubuh dan cukup baik digunakan untuk program diet. Caranya adalah sediakan 1 buah nanas yang tidak terlalu matang, kupas lalu cuci bersih. Potong seperlunya lalu dijus atau diparut, kemudian peras airnya. Minum perasan air ini tanpa campuran apapun, lakukan dua kali sehari.


E.       Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan buah nanas:
  1. Daun Nanas (cuci bersih, ditumbuk halus, balurkan pada yang sakit): Untuk luka bakar, gatal dan bisul
  2. Ketombe: Sediakan 1/4 buah nanas masak. Kupas kulitnya, lalu parut, peras, dan saring. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis dan aduk sampai rata. Gunakan ramuan ini untuk menggosok kulit kepala yang berketombe. Lakukan malam sebelum tidur. Keesokan paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
  3. Peradangan kulit: sediakan 1/2 buah nanas yang telah masak. Kupas kulitnya, lalu parut. Hasil parutannya dipakai untuk menggosok kulit yang bersisik dan mengelupas. Lakukan sekali sehari, malam sebelum tidur. Keesokan paginya baru dicuci bersih. Lakukan setiap hari.
  4. Sembelit: minum air perasan dari 3 buah nanas, namun pilihlah buah yang belum matang benar dan agak sedikit asam.
F.       Efek Samping Buah Nanas
Ternyata juga ada efek samping dari buah nanas yaitu :
1.      Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Karena itu, nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda.
2.      memicu rematik. Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini bisa memicu kekambuhan rematik gout. Penderita rematik dan radang sendi dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
3.      meningkatkan gula darah. Buah nanas masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Jadi, bagi penderita diabetes, sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
4.      menimbulkan rasa gatal. Terkadang sehabis makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal. Untuk menghindarinya, sebelum dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air garam. Sederhana bukan?
G.      Syarat Tumbuh
1.      Iklim
1) Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yang amat basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah agak kering) dan F (daerah kering).
2) Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.
3) Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33- 71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
4) Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C, tetapijuga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C.
2.      Media Tanam
1) Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah.
2) Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
3) Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dalam tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yang harus diperhatian adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang terendam akan sangat mudah terserang busuk akat.
4) Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dalam penanaman nanas, namun nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.
3.   Ketinggian Tempat
 Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman  nanas antara 100-700 m dpl.
H.       Agroekonomi Tanaman
Agroekonomi Tanaman  menghendaki dataran rendah hingga dataran tinggi 1.200 m dpl. Tanaman ini tidak tahan terhadap salju, tetapi tahan sekali terhadap kekeringan. Namun, tanaman lebih senang terhadap tanah subur, daerah beriklim basah dengan curah hujan 1000-2500 mm per tahun. Tanamn tahan terhadap tanah asam yang mempunyai pH 3-5, tetapi paling baik adalah pH tanah natara 5-6,5. Oleh karena itu, tanaman  bagus pula dikembangkan di lahan gambut. Tanaman  dapat tumbuh di tempat terbuka, tetapi dapat pula tumbuh subur di tempat ternaungi pohon besar. Namun, di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari terik, buahnya sering hangus. Di daerah beriklimkering (4-6 bulan kering), tanamn masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanh antara 50-150cm. Hal ini disebabkan akarnya dangkal, tetapi tanaman mampu menyimpan air. Budi Daya tanaman  ditanam dengan sistem dua-dua baris. Tiap baris pada jarak 60 cm x 60 cm dan jarak antarbaris 150 cm. Namun,  dapat pula ditanam pada jarak 30 – 40 cm. Semakin rapat jarak tanamnya, buah yang dihasilkan semakin kecil. Untuk kebutuhan industri pengalengan (canning) biasanya diperlukan buah berukuran kecil (jarak tanam 30 cm x 40 cm) silindris.[2]
I.       Pedoman Budidaya
1.      Pembibitan
Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
1) Persyaratan Benih
Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk bibit stek batang. Tunas batang dan stek batang.
2) Penyiapan Benih
Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan. Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam. Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakukan adalah memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab. Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang mangkus ditanami 80%. Atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.[3]
3) Teknik Penyemaian
Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1), Kemudian semprotkan larutan MiG-6PLUS (dosis 10ml MiG-6PLUS : air 1 liter), merata pada media semai, cukup untuk 7,5-10M2. Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
4) Pemeliharan Pembibitan
Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
5)   Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan.
2.      Pengolahan Media Tanam
1.    Persiapan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
2.    Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar matang dan siap ditanami.
3.    Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
4.    Pengapuran
Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
5.    Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK danurea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
3.      Teknik Penanaman
1)   Penentuan Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
2)   Pembuatan Lubang Taman
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
3)   Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
4.      Pemeliharaan Tanaman
1)   Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
2)   Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
3)   Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
4)   Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
5)   Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan urea per hektar.


J.      Hama dan Penyakit
1.      Hama
1.    Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
Ciri: kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.
Gejala:menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang terserang hama; (2) kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
2.    Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.
Gejala: menyerang tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri).
Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.

3.    Lalat buah (Atherigona sp.)
Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.
Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
Pengendalian:
(1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah; (2) kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
4.    Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata besar.
Gejala:
menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat
serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
Pengendalian:
(1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang; (2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yang dianjurkan.
5.    Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
Ciri:Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
6.    Ulat buah (Tmolus echinon L)
Ciri: Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil.
Gejala:
menyerang buah nanas dengan cara menggerek dan membuat lubang yang menyebabkan buah berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat.
Pengendalian:
dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
7.    Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar dan kutu tepung jeruk juga kadang-kadang menyerang tanaman nanas.
2.      Penyakit
1) Busuk hati dan Busuk Akar
Penyebab: cendawan Phytophthora parasitica Waterh dan P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik dan kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.
Gejala:pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnyanekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.
Pengendalian: (1) non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut tanaman yang sakit; (2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
 2) Busuk Pangkal
Penyebab:cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan dan tanah.
Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
Pengendalian: (1) non kimiawi dengan
melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka mekanis; (2) kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.

3)   Penyakit Lain
Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya.
Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit.
3.      Gulma
Penurunan produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak dan dominannya gulma karena pemberian mulsa yang kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur.
K.    Panen
1.      Ciri dan Umur Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
a) Mahkota buah terbuka.
b) Tangkai ubah mengkerut.
c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d) Warna bagian dasar buah kuning.
e) Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
2.      Periode Panen
Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru.[4]
L.     Pasca Panen
Buah nanas termasuk komoditi buah yang mudah rusak, susut dan cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai.
1.      Pengumpulan
Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.
2.      Penyortiran dan Penggolongan
Kegiatan sortasi dimulai dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.
3.      Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan jika harga turun, sehingga untuk menunggu harga naik maka dilakukan penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 5 derajat C.
4.      Pengemasan dan Pengangkutan
Kegiatan pengemasan dimulai dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari pemeraman, lalu dipilih (sortasi) berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian buah nanas dibungkus dengan kertas pembungkus lalu dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu atau dos karton bergelombang. Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x 30 cm yang diberi lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas secara teratur pada alat pengangkutan, buah nanas diangkut dan dipasarkan ke tempat pemasaran.[5]
M.   Sekilas Info
Mitos Makan Nanas dan Timun bagi Wanita Banyak wanita yang tidak mau makan sedikitpun buah nanas karena dianggap penyebab dari masalah kewanitaan, diantaranya dianggap sebagai penyebab keputihan dan keguguran. Mitos ini berawal dari pendapat bahwa nanas, khususnya nanas muda memiliki sifat antelmintik dan abortivum yang berpotensi menimbulkan kontraksi pada kandungan. Selain itu diduga kandungan air pada nanas diduga dapat menyebabkan keputihan. Tapi apakah wacana diatas benar? Perlu diketahui bahwa buah nanas yang kita kenal sebagai musuh wanita itu banyak mengandung vitamin dan serat yang baik untuk pencernaan. Kandungan asam amino triptophan juga juga berfungsi merelaksasikan otak dan mengurangi depresi selain itu kandungan antioksidan dan beta karoten yang ada pada nanas juga mampu menyeimbangkan konsentrasi glutation tereduksi sehingga dapat mencegah reaksi oksidasi lipid yang menyebabkan katarak. Sedangkan timun mengandung fosfor, kalsium, sapronin, protein, lemak, Selain itu, timun juga mengandung flavonoid dan polifenol sebagai anti radang serta mengandung asam malonat yang berfungsi menekan gula agar tidak berubah menjadi lemak, yang baik untuk mengurangi berat badan. Timun juga mengandung kukurbitasin C, yang berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit hepatitis. Lalu apa hubungan kandungan vitamin dan kandungan gizi yang telah disebutkan diatas dengan keputihan? Jawabannya jelas, tidak ada. Keputihan adalah keluarnya cairan berlebihan dari vagina yang terkadang disertai rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk, dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih. Warna cairan keputihan bervariasi, mulai dari putih, kekuningan, abu-abu, dengan konsistensi cair hingga kental atau bahkan berbentuk seperti susu. Bau dari keputihan pun beragam, dapat tanpa bau, berbau telur busuk, bahkan anyir seperti daging ikan mentah. Keputihan bisa disebabkan oleh jamur maupun bakteri yang bersemayam dalam vagina atau disebabkan karena perubahan hormon dalam tubuh. Untuk enghindari keputihan tersebut tentunya anda wajib menjaga daerah kewanitaan anda. Diantaranya dengan mengguyur air dari bagian vagina dari atas ke bawah, sering mengganti celana dalam, dan sangat dianjurkan setelah buang air besar atau kecil daerah vagina langsung di lap dengan handuk kecil yang kering. Hal ini bertujuan untuk menghindari kondisi daerah kewanitaan kita terlalu lembab, karena kondisi lembab sangat bagus untuk perkembangan jamur. 










BAB III
PENUTUP

v  Kesimpulan
Setelah selesai menulis karya tulis ini kita dapat menyimpulkan bahwa buah nanas itu memiliki banyak kandungan yang khasiatnya dapat bermanfaat bagi tubuh kita, antara lain dapat Membantu pencernaan/mengobati luka, Memperkuat sistym imun, dan Menurunkan berat badan. Namun buah nanas juga memiliki efek samping yang perlu kita ketahui.
Buah nanas banyak dibudidayakan orang karena penanaman buah nanas tidak terlalu sulit bagi yang terbiasa mengelola tanaman, jika ingin membudidayakan tanaman buah nanas dapat mempelajari cara penanamannya pada seseorang yang ahli atau terbiasa menanam tumbuhan nanas agar hasil yang di dapatkan memuaskan.



v  Saran
Setelah menulis karya tulis ini saya pribadi dapat mengetahui banyak hal tentang buah nanas. Ternyata buah nanas itu dapat berguna untuk tubuh kita. Banyak orang yang mengira buah nanas itu dapat membuat keputihan terutama pada wanita dan juga buah nanas di anggap dapat membuat gatal. Memang benar buah nanas dapat membuat gatal tetapi jika kita mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak.
 Buah nanas bukan sebagai penyebab keputihan bagi wanita, keputihan pada wanita diakibatkan karena bakteri dan jamur yang berkembang biak pada daerah kewanitaan yang lembab. Jadi buah nanas bukanlah penyebab dari keputihan pada wanita. Jadi sebaiknya kita jangan mengetahui akibat memakan buah nanas saja tetapi kita juga harus tahu manfaat yang terkandung dalam buah nanas.





DAFTAR PUSTAKA
1.      AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-buahan. Yogyakarta : Kanisius.
2.      Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia Press (UI-Press).
3.      Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Holtikultura. Yogyakarta : Kanisius.
4.      E.W.M., Verheij & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II; Buah-buahan Yang Dapat Dimakan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama dan Prosea Indonesia & European Commission.
6.      Natawidjaja, P. Suparman. 1983. Mengenal Buah-buahan yang Bergizi. Jakarta : Pustaka Dian.